Tekanan darah tinggi saat hamil bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif agar tekanan darah tetap stabil selama kehamilan. Farmasis/Apoteker berperan penting dalam memberikan edukasi dan pendampingan selama masa kehamilan.
Peran Farmasis/Apoteker dalam Pencegahan dan Pendampingan
Farmasis/Apoteker tidak hanya membantu mengelola penggunaan obat tapi juga memberikan edukasi tentang pola hidup sehat, pemantauan tekanan darah mandiri, serta mengenalkan tanda bahaya yang perlu diwaspadai ibu hamil.
Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi saat Hamil
1. Menjaga Pola Makan Sehat
a. Batasi Asupan Garam: Kurangi konsumsi garam, makanan cepat saji, gorengan, dan makanan olahan yang mengandung natrium tinggi (makanan junk food/cepat saji).
b. Perbanyak Buah dan Sayur Segar: Pilih buah seperti apel, pisang, semangka, dan jeruk; serta sayuran seperti bayam, brokoli, dan wortel yang kaya akan vitamin dan mineral.
c. Suplemen yang Dianjurkan:
1. Kalsium: Membantu menurunkan tekanan darah. Bisa didapat dari susu rendah lemak dan suplemen sesuai anjuran Dokter/Apoteker.
2. Magnesium: Berperan dalam relaksasi pembuluh darah. Sumber alami seperti kacang-kacangan dan sayuran hijau.
3. Vitamin D: Penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi dan suplemen bila diperlukan.
Harus Dihindari: Konsumsi vitamin atau suplemen tanpa anjuran Dokter/Apoteker, terutama vitamin A dosis tinggi atau suplemen herbal yang tidak jelas keamanannya, harus dihindari karena dapat berisiko menyebabkan cacat lahir atau gangguan pertumbuhan janin.
2. Rutin Melakukan Aktivitas Fisik Ringan
Jalan kaki, senam hamil, atau yoga membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga kestabilan tekanan darah.
3. Kelola Stres dan Pastikan Istirahat Cukup
a. Relaksasi dengan pernapasan dalam, meditasi, atau mendengarkan musik dimanfaatkan untuk mengurangi stres.
b. Tidur minimum 7-8 jam setiap malam dianjurkan. Posisi tidur miring ke kiri membantu aliran darah ke janin.
4. Pantau Tekanan Darah Secara Mandiri dan Rutin Periksa Kesehatan
a. Gunakan tensimeter digital untuk mengukur tekanan darah di rumah secara berkala
b. Catat hasil pengukuran untuk dikonsultasikan pada dokter saat pemeriksaan.
5. Hindari Kebiasaan Merokok, Minum Alkohol, dan Kafein Berlebihan
Kebiasaan ini dapat menaikkan tekanan darah dan beresiko buruk bagi ibu dan bayi.
6. Gunakan Obat Sesuai Anjuran Dokter
Jika dokter memberikan resep obat, misal metildopa, labetalol, atau nifedipin, konsumsi sesuai petunjuk dan jangan berhenti tanpa konsultasi.
7. Kenali Tanda Bahaya
a. Pembengkakan di wajah atau tangan, sakit kepala berat, penglihatan kabur, dan nyeri perut bagian atas.
b. Jika gejala muncul, segera hubungi tenaga kesehatan.
Pencegahan tekanan darah tinggi selama hamil tidak hanya menjaga kesehatan ibu tapi juga membantu perkembangan janin secara optimal.
Referensi:
1. Boachie-Ansah, P., Anto, B. P., Marfo, A. F. A., Dassah, E. T., Asiamah, M., Mozu, I. E., Adomako, N. O., & Oppong, K. G. (2025). Exploring the role of the pharmacist in the prevention and management of hypertensive disorders in pregnancy in Ashanti Region, Ghana. Journal of Clinical Hypertension, 27(1), e70005. https://doi.org/10.1111/jch.70005
2. Lavanya, S., Jeevana Jyothi, B., Lochana, G., Minu Kurian, S. R., Renjan, S., Jose, S. P., & Kumar, D. K. (2015). Impact of clinical pharmacist education on knowledge of pregnancy induced hypertension among pregnant women. International Journal of Pharmacy Teaching & Practices, 6(4), 2603-2608.
3. Patil, N. R., Somesh, S. G., Anjushree, M., & Bhagyashree, D. (2024). Impact of clinical pharmacist educational intervention on pregnancy induced hypertension among pregnant women in a tertiary care hospital. International Journal of Pharmaceutical Research and Applications, 9(1), 605-615. https://doi.org/10.35629/7781-0901605615
Peran Farmasis/Apoteker dalam Pencegahan dan Pendampingan
Farmasis/Apoteker tidak hanya membantu mengelola penggunaan obat tapi juga memberikan edukasi tentang pola hidup sehat, pemantauan tekanan darah mandiri, serta mengenalkan tanda bahaya yang perlu diwaspadai ibu hamil.
Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi saat Hamil
1. Menjaga Pola Makan Sehat
a. Batasi Asupan Garam: Kurangi konsumsi garam, makanan cepat saji, gorengan, dan makanan olahan yang mengandung natrium tinggi (makanan junk food/cepat saji).
b. Perbanyak Buah dan Sayur Segar: Pilih buah seperti apel, pisang, semangka, dan jeruk; serta sayuran seperti bayam, brokoli, dan wortel yang kaya akan vitamin dan mineral.
c. Suplemen yang Dianjurkan:
1. Kalsium: Membantu menurunkan tekanan darah. Bisa didapat dari susu rendah lemak dan suplemen sesuai anjuran Dokter/Apoteker.
2. Magnesium: Berperan dalam relaksasi pembuluh darah. Sumber alami seperti kacang-kacangan dan sayuran hijau.
3. Vitamin D: Penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi dan suplemen bila diperlukan.
Harus Dihindari: Konsumsi vitamin atau suplemen tanpa anjuran Dokter/Apoteker, terutama vitamin A dosis tinggi atau suplemen herbal yang tidak jelas keamanannya, harus dihindari karena dapat berisiko menyebabkan cacat lahir atau gangguan pertumbuhan janin.
2. Rutin Melakukan Aktivitas Fisik Ringan
Jalan kaki, senam hamil, atau yoga membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga kestabilan tekanan darah.
3. Kelola Stres dan Pastikan Istirahat Cukup
a. Relaksasi dengan pernapasan dalam, meditasi, atau mendengarkan musik dimanfaatkan untuk mengurangi stres.
b. Tidur minimum 7-8 jam setiap malam dianjurkan. Posisi tidur miring ke kiri membantu aliran darah ke janin.
4. Pantau Tekanan Darah Secara Mandiri dan Rutin Periksa Kesehatan
a. Gunakan tensimeter digital untuk mengukur tekanan darah di rumah secara berkala
b. Catat hasil pengukuran untuk dikonsultasikan pada dokter saat pemeriksaan.
5. Hindari Kebiasaan Merokok, Minum Alkohol, dan Kafein Berlebihan
Kebiasaan ini dapat menaikkan tekanan darah dan beresiko buruk bagi ibu dan bayi.
6. Gunakan Obat Sesuai Anjuran Dokter
Jika dokter memberikan resep obat, misal metildopa, labetalol, atau nifedipin, konsumsi sesuai petunjuk dan jangan berhenti tanpa konsultasi.
7. Kenali Tanda Bahaya
a. Pembengkakan di wajah atau tangan, sakit kepala berat, penglihatan kabur, dan nyeri perut bagian atas.
b. Jika gejala muncul, segera hubungi tenaga kesehatan.
Pencegahan tekanan darah tinggi selama hamil tidak hanya menjaga kesehatan ibu tapi juga membantu perkembangan janin secara optimal.
Referensi:
1. Boachie-Ansah, P., Anto, B. P., Marfo, A. F. A., Dassah, E. T., Asiamah, M., Mozu, I. E., Adomako, N. O., & Oppong, K. G. (2025). Exploring the role of the pharmacist in the prevention and management of hypertensive disorders in pregnancy in Ashanti Region, Ghana. Journal of Clinical Hypertension, 27(1), e70005. https://doi.org/10.1111/jch.70005
2. Lavanya, S., Jeevana Jyothi, B., Lochana, G., Minu Kurian, S. R., Renjan, S., Jose, S. P., & Kumar, D. K. (2015). Impact of clinical pharmacist education on knowledge of pregnancy induced hypertension among pregnant women. International Journal of Pharmacy Teaching & Practices, 6(4), 2603-2608.
3. Patil, N. R., Somesh, S. G., Anjushree, M., & Bhagyashree, D. (2024). Impact of clinical pharmacist educational intervention on pregnancy induced hypertension among pregnant women in a tertiary care hospital. International Journal of Pharmaceutical Research and Applications, 9(1), 605-615. https://doi.org/10.35629/7781-0901605615
