Hipertensi pada kehamilan adalah kondisi ketika tekanan darah ibu hamil meningkat di atas normal (≥140/90 mmHg). Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat berisiko bagi ibu dan janin, seperti preeklampsia atau gangguan pertumbuhan janin. Selain pengaturan pola makan dan obat dari dokter, gaya tidur ternyata juga berperan penting dalam menjaga kestabilan tekanan darah selama kehamilan.
Mengapa Posisi Tidur Penting untuk Bumil?
Saat perut semakin membesar, posisi tidur tertentu dapat menekan pembuluh darah besar (vena cava inferior) yang berfungsi mengembalikan darah ke jantung. Tekanan ini bisa menyebabkan aliran darah ke plasenta menurun, sehingga oksigen dan nutrisi ke janin berkurang.
Bagi bumil dengan hipertensi, kondisi ini bisa memperberat kerja jantung dan memperburuk tekanan darah.
Posisi Tidur yang Disarankan
Miring ke kiri (Left lateral position)
Ini adalah posisi tidur terbaik untuk bumil, terutama yang memiliki hipertensi.
Manfaatnya antara lain:
• Melancarkan aliran darah ke jantung dan plasenta.
• Mengurangi tekanan pada hati dan ginjal.
• Membantu mengurangi pembengkakan pada kaki dan pergelangan.
💡 Tips: Gunakan bantal di antara lutut atau di bawah perut agar lebih nyaman dan menopang punggung.
Posisi Tidur yang Sebaiknya Dihindari
• Terlentang (supine position)
Tidur terlentang di trimester kedua dan ketiga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak (hipotensi supine) atau malah memperburuk hipertensi karena sirkulasi darah terganggu.
Selain itu, posisi ini bisa menyebabkan sesak napas, nyeri punggung, dan gangguan pencernaan.
• Tengkurap (prone position)
Selain tidak nyaman, posisi ini berisiko menekan perut dan mengganggu perkembangan janin.
Tips Tambahan untuk Tidur Nyenyak
💧 Kendalikan asupan cairan malam hari agar tidak terlalu sering buang air kecil.
🕯️ Lakukan relaksasi ringan seperti pernapasan dalam atau peregangan sebelum tidur.
📱 Hindari layar ponsel minimal 30 menit sebelum tidur.
🍽️ Makan malam ringan dengan rendah garam dapat membantu tekanan darah tetap stabil.
Referensi
1. American Pregnancy Association. Sleep Positions During Pregnancy.
2. World Health Organization (WHO). Hypertensive Disorders of Pregnancy Guidelines.
3. Cunningham FG et al. Williams Obstetrics, 27th Edition.
Mengapa Posisi Tidur Penting untuk Bumil?
Saat perut semakin membesar, posisi tidur tertentu dapat menekan pembuluh darah besar (vena cava inferior) yang berfungsi mengembalikan darah ke jantung. Tekanan ini bisa menyebabkan aliran darah ke plasenta menurun, sehingga oksigen dan nutrisi ke janin berkurang.
Bagi bumil dengan hipertensi, kondisi ini bisa memperberat kerja jantung dan memperburuk tekanan darah.
Posisi Tidur yang Disarankan
Miring ke kiri (Left lateral position)
Ini adalah posisi tidur terbaik untuk bumil, terutama yang memiliki hipertensi.
Manfaatnya antara lain:
• Melancarkan aliran darah ke jantung dan plasenta.
• Mengurangi tekanan pada hati dan ginjal.
• Membantu mengurangi pembengkakan pada kaki dan pergelangan.
💡 Tips: Gunakan bantal di antara lutut atau di bawah perut agar lebih nyaman dan menopang punggung.
Posisi Tidur yang Sebaiknya Dihindari
• Terlentang (supine position)
Tidur terlentang di trimester kedua dan ketiga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak (hipotensi supine) atau malah memperburuk hipertensi karena sirkulasi darah terganggu.
Selain itu, posisi ini bisa menyebabkan sesak napas, nyeri punggung, dan gangguan pencernaan.
• Tengkurap (prone position)
Selain tidak nyaman, posisi ini berisiko menekan perut dan mengganggu perkembangan janin.
Tips Tambahan untuk Tidur Nyenyak
💧 Kendalikan asupan cairan malam hari agar tidak terlalu sering buang air kecil.
🕯️ Lakukan relaksasi ringan seperti pernapasan dalam atau peregangan sebelum tidur.
📱 Hindari layar ponsel minimal 30 menit sebelum tidur.
🍽️ Makan malam ringan dengan rendah garam dapat membantu tekanan darah tetap stabil.
Referensi
1. American Pregnancy Association. Sleep Positions During Pregnancy.
2. World Health Organization (WHO). Hypertensive Disorders of Pregnancy Guidelines.
3. Cunningham FG et al. Williams Obstetrics, 27th Edition.