Pengaturan

Pengaturan Minum Obat untuk Penderita Hipertensi

Tim Pengembang Website Klik-Farmasi
05 Sep 2025
5 menit membaca
221 kali dilihat
Bagikan:
Pengaturan Minum Obat untuk Penderita Hipertensi
Pengaturan Minum Obat untuk Penderita Hipertensi
Minum obat tekanan darah tinggi tidak hanya penting dari segi dosis, tapi juga waktu konsumsi obat berpengaruh besar terhadap hasil pengobatan dan kesehatan jantung. Biasanya, tekanan darah kita cenderung naik pada pagi hari dan turun saat tidur malam. Karena itu, dokter dan apoteker menganjurkan agar obat hipertensi diminum pada waktu yang sesuai dengan ritme alami tubuh Anda agar tekanan darah bisa terkendali dengan baik.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien yang minum obat hipertensi sebelum tidur cenderung memiliki tekanan darah malam yang lebih baik dan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung lebih rendah sampai 45% dibanding yang minum di pagi hari. Namun, waktu minum obat harus disesuaikan dengan anjuran dokter dan jenis obat yang digunakan, karena beberapa obat perlu diminum saat perut kosong dan yang lain lebih baik setelah makan.

โฐ Obat yang Dianjurkan untuk Pagi Hari
1. Golongan Beta-Bloker (Propanolol), CCB (Amlodipin), dan ARB (Candesartan):
a. Alasan: Obat-obatan ini disarankan untuk dikonsumsi setelah makan pada pagi hari untuk mengurangi risiko iritasi lambung dan sesuai dengan pola kenaikan tekanan darah alami di pagi hari.
b. Efek: Mencegah lonjakan tekanan darah di siang hari dan mempertahankan efek stabil sepanjang hari.

Diuretik (Seperti Furosemid dan Hidroklorotiazid):
a. Alasan: Memiliki efek meningkatkan produksi urine. Mengonsumsinya di pagi hari menghindari gangguan tidur akibat sering buang air kecil di malam hari.
b. Efek: Mengurangi volume darah dan tekanan darah, lebih nyaman karena efek diuretik terjadi saat pasien aktif di siang hari.

๐ŸŒ™ Obat yang Dianjurkan untuk Malam Hari
Obat golongan ARB (misalnya Losartan, Candesartan) dan ACE inhibitor (misalnya Ramipril, Lisinopril) bekerja untuk menurunkan tekanan darah dengan cara mempengaruhi sistem yang mengatur tekanan darah di tubuh kita.

Penelitian menunjukkan bahwa sistem ini, yaitu sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS), paling aktif saat kita tidur malam. Oleh karena itu, meminum obat ini saat malam hari sebelum tidur lebih efektif untuk menekan aktivitas sistem ini. Akibatnya, tekanan darah saat malam (nocturnal) bisa turun lebih baik, dan pola penurunan tekanan darah alami pada malam hari (dipping) bisa kembali normal.

Manfaat minum obat pada malam hari telah dibuktikan dalam sebuah studi besar dengan 19.084 pasien, bahwa konsumsi malam hari mengurangi risiko serangan jantung sebanyak 44%, gagal jantung 42%, stroke 49%, dan kematian akibat penyakit jantung sebanyak 45% dibanding minum obat di pagi hari.

Namun demikian, pilihan waktu minum obat juga harus disesuaikan dengan kondisi dan resep dokter. Beberapa jenis obat mungkin harus diminum di pagi hari atau sesuai kebutuhan pasien.

Dianjurkan sebagai kronoterapi, yakni mengatur waktu minum agar sesuai ritme tubuh. Hal ini membantu mengontrol tekanan darah selama 24 jam dan mencegah tekanan darah tetap tinggi saat malam, terutama pada pasien yang memiliki pola tekanan darah "non-dipping" yang berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan organ.

Obat-obatan untuk mengatasi tekanan darah tinggi lebih efektif jika dikombinasikan dengan tepat. Golongan ARB (Angiotensin II Receptor Blocker) seperti Losartan dan Candesartan serta golongan ACE Inhibitor seperti Ramipril dan Lisinopril bekerja dengan cara membuka pembuluh darah agar darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah turun. Selain itu, ada obat golongan Calcium Channel Blocker (CCB) seperti Amlodipine yang membantu melemaskan otot pembuluh darah, serta obat diuretik seperti Furosemid dan Hydrochlorothiazide yang membantu ginjal mengeluarkan kelebihan garam dan air dari tubuh.

โš ๏ธ Pertimbangan Penting dan Tips
1. Kepatuhan adalah Kunci: Terlepas dari waktunya, konsistensi dan tidak melewatkan dosis adalah faktor terpenting dalam pengendalian hipertensi.
2. Individualisasi: Waktu terbaik sangat bergantung pada pola tekanan darah individu (yang dapat diketahui melalui pemantauan 24 jam), jenis obat, dan rutinitas hidup pasien.
3. Konsultasi dengan Dokter: Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengubah waktu minum obat. Keputusan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan hasil pemantauan tekanan darah.
4. Pola Tidur Teratur: Manfaat konsumsi malam hari paling optimal pada individu dengan ritme tidur-bangun yang teratur (tidur malam tanpa gangguan dan bangun pagi).

๐Ÿ’Ž Ingat
Pemilihan waktu minum obat hipertensi tidak bisa disamaratakan. Meskipun bukti terbaru menunjukkan keuntungan potensial dari pemberian dosis tertentu pada malam hari, terutama untuk golongan yang mempengaruhi RAAS, keputusan akhir harus berdasarkan evaluasi individu oleh dokter. Yang terpenting adalah minum obat secara rutin dan konsisten setiap hari sesuai petunjuk dokter dan apoteker, diiringi dengan penerapan gaya hidup sehat.

Sitasi Gambar: Bachran E. (2024, 14 November). Obat Hipertensi : Solusi Efektif Tekanan Darah Terkendali. Ayo Sehat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Agustus 2025, dari https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/3809/obat-hipertensi-solusi-efektif-tekanan-darah-terkendali

Referensi:
1. Williams, B., Mancia, G., Spiering, W., et al. (2018). 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. European Heart Journal, 39(33), 3021โ€“3104.
2. Whelton, P. K., Carey, R. M., Aronow, W. S., et al. (2017). 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. Journal of the American College of Cardiology, 71(19), e127โ€“e248.
3. Unger, T., Borghi, C., Charchar, F., et al. (2020). 2020 International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. Hypertension, 75(6), 1334โ€“1357.
4. Hermida, R. C., Smolensky, M. H., Ayala, D. E., & Mojรณn, A. (2020). Bedtime hypertension treatment improves cardiovascular risk reduction: the Hygia Chronotherapy Trial. European Heart Journal, 41(48), 4565โ€“4576.
5. Carter, B. L., & Bosworth, H. B. (2021). The role of clinical pharmacy services in improving hypertension control. Journal of the American College of Clinical Pharmacy, 4(1), 118โ€“129.
6. Burnier, M., & Egan, B. M. (2021). Adherence in hypertension: a review of prevalence, risk factors, impact, and management. Circulation Research, 128(7), 846โ€“863.
7. Stergiou, G. S., Palatini, P., Asayama, K., et al. (2021). Home blood pressure monitoring: methodology, clinical relevance and practical application: a 2021 position paper by the Working Group on Blood Pressure Monitoring and Cardiovascular Variability of the European Society of Hypertension. Journal of Hypertension, 39(9), 1742โ€“1767.
8. Mancia, G., & Grassi, G. (2020). The ideal timing of antihypertensive treatment: morning or evening? Journal of Hypertension, 38(6), 1013โ€“1015.
Artikel Sebelumnya
Punya Pertanyaan?

Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan.

Email Kami WhatsApp
Ikuti Kami

Tetap terhubung dengan kami melalui media sosial untuk mendapatkan informasi terbaru.